EVOLUSI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1.1 Pengertian Evolusi
Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnya menghasilkan berbagai macam spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau. Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju kemungkinan mengalami kepunahan.
TEORI
Jika kita mendengar evolusi maka kita akan mengingat Charles Darwin mengenai teori evolusi manusia yang berasal dari kera, namun anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi. Teori evolusi kini masih menjadi pertanyaan besar setiapa manusia, tapi pada dasarnya bahwa manusia itu ada karena ada yang menciptakan, sedangkan pada sisi biologi manusia itu ada karena adanya pertemuan sel sperma dan sel telur. Oleh karena itu saya akan membahas mengenai EVOLUSI.
1.2 Membedakan perubahan pada makhluk
hidup
Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh
kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
1.3.
Contoh perubahan makhluk hidup
1. ADAPTASI
Adaptasi adalah kemampuan makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Berdasarkan bentuknya,
adaptasi diklasifikasikan menjadi 3, yakni: adaptasi Morfologi (bentuk tubuh),
adaptasi Fisiologi ( fungsi kerja tubuh), serta adaptasi tingkah laku
(behavioral).
ADAPTASI MORFOLOGI
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk
tubuh, struktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut :
1. Adaptasi Morfologi pada Hewan
1. Adaptasi Morfologi pada Hewan
Bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis
makanannya. Seperti Burung kolibri paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian, mengisap
madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung
elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsa. Burung pelatuk. paruhnya
sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi
morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
2. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya,
tumbuhan dibedakan menjadi
1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
ADAPTASI FISIOLOGI
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh
organisme terhadap lingkungannya. Contoh adaptasi fisiologi adalah sebagai
berikut :
1.
Adaptasi Fisiologi pada
Manusia
a. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
b. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
c. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
2. Adaptasi Fisiologi pada Hewan
a. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
b. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
c. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
2. Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi
karnivor (pemakan daging), herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan
daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya
antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang
berbeda untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel
keras. Rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor.
3.
Adaptasi Fisiologi pada
Tumbuhan
a. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
b. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
a. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
b. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
ADAPTASI TINGKAH LAKU
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap
lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku adalah
sebagai berikut:
1.
Adaptasi Tingkah Laku
pada Hewan
a. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya.
b. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
c. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
d. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
a. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya.
b. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
c. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
d. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
2.
Adaptasi Tingkah Laku
pada Tumbuhan
a. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang seperti jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
b. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
a. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang seperti jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
b. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
2. SELEKSI ALAM
Seleksi alam adalah proses di alam seperti perubahan lingkungan,
persaingan antar organisme, dan proses makan dimakan yang dapat menentukan organisme
yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh
adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni
kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak, adapun kaktus yang hidup di
pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi
serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos
dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak
berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena
seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya
dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan
tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan
hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu
tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat
melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang
herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak
mendapat mangsa akhirnyapunah.
3. PERKEMBANGBIAKAN
Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila
dibandingkan dengan organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi
merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena bertujuan melestarikan
jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu reproduksi
vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan reproduksi generatif ( seksual/kawin ).
Reproduksi pada Tumbuhan
Tumbuhan tidak Berpembuluh
1.
Reproduksi Ganggang
(Alga)
Reproduksi vegetatif
a.
Dengan membentuk zoospora
(spora keebara) berupa sel reproduksi aseksual yang memiliki flagel (bulu
cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
b.
Secara Fragmentasi, yaitu
pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. Setiap potongan tubuh dapat
berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada Spirogyra.
c.
Dengan membelah diri,
misalnya pada Navicula
Reproduksi generatif
a.
Konjugasi, yaitu reproduksi
generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Untuk
membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-). Konjugasi diawali dengan
plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan kariogomi (persatuan inti
sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada Spirogyra.
b.
Dengan pembentukan gamet
(sel kelamin), yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan sperma oleh anteridium.
misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
Tumbuhan
Berpembuluh
2.
Reproduksi Tumbuhan Paku
Pada
tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit
yang menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil
dan tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat
menghasilkan spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil
(mandul) tidak dapat menghasilkan spora.
Tumbuhan Berbiji
Reproduksi
Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi
dua macam. yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi vegetatif yang terjadi secara
alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan
adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia.
§
Rhizoma
Rhizoma (akar rimpang)
sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah permukaan
tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti
batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
§
Geragih (Stolon)
Geragih (stolon) adalah
batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. pada geragih
terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei
(geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di
barvah permukaan tanah).
§
Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas
yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang
me|akukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek, kesemek,
dan sukun.
§
Umbi Lapis
Umbi lapis adalah tunas yang
mengalami modifikasi terdiri atas batang yang sangat pendek, dibungkus oleh
daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, dan bakung.
§
Umbi Batang
Umbi batang adalah batang
yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung membentuk umbi. Bagian ini
merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili.
Reproduksi Generatif
Penyerbukan pada tumbuhan
Anemogami adalah
penyerbukan dengan bantuan angin. Contoh anemogami dapat terjadi pada
rumputrumputan, padi, dan jagung.
Hidrogami adalah
penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng
gondok, dan teratai.
Zoidiogami adalah penyerbukan
dengan bantuan hewan. Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan
pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan.
Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat,
kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan
kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan
manusia (antropogami). Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu
penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis
anggrek. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Penyerbukan sendiri (autogami),
terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari
bunga itu sendiri.
2. Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal
dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
3. Penyerbukan silang (allogami),
terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari
bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
4. Penyerbukan bastar, terjadi
apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga
tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga
manalagi diserbuki bunga mangga golek.
Reproduksi pada Hewan
Reproduksi
Avertebrata reproduksi dengan cara membelah
diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba,
Puramaecium, dan Euglena. Fragmentasi individu baru terbentuk
dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara
fragmentasi adalah cacing Planctria. Pembentukan Tunas contoh
hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Sporulasi
proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora.
Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. Reproduksi
Generatif Protozoa reproduksi
generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu
sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan
konjugasi misalnya Paramecium caudatum. Porifera merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar
perairan dan bersifat hermafroidit. Coelenterata contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat
melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Jadi pada Hydra dapat
terjadi pembuahan sendiri meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi
karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan.
ANALISIS
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
tidak ada evolusi, hal ini ditunjukan tidak adanya bukti bukti yang menunjukan
terjadinya evolusi mahluk hidup. Evolusi
ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu
yang lama. Dikenal 2 macam evolusi yaitu : evolusi progresif (menuju
pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive) dan evolusi regresif
(retrogreslf) evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah. Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) den fakta
(kenyataan) yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah Charles Darwin
(1809-1892) yang menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859 dengan
judul “On the ofiginof species by means of natural selection” atau “The
preservation of favored races in the struggle for life”.
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar